Single Fighter

Di dunia brand campaign, awal Januari 2022 saya memutuskan untuk lebih fokus menjadi single fighter. Alasannya, single fighter itu bisa jauh lebih gesit, lebih cepat dan lebih merasa tepat saat mengambil keputusan. Bukan cuma soal strategi dan kreatif, tapi juga soal harga.

Bayangkan, kalau lewat company, banyak sekali pertimbangan yang gak penting harus dipikirkan. Mau meeting aja belibet. Menentukan waktu yang pas antara client dengan key person company, misalnya, gak cukup dengan hanya sekali langsung jadi. Konfirmasi ke bos, bos telat jawab, abis jawab konfirmasi lagi ke client, waktu client belum tentu cocok, aduhhhhh, bolak-balik. Begitu juga mutusin soal harga, birokratis banget. Namun memang seperti itulah kalo kita tergabung di sebuah korporasi. Semua harus atas kesepakatan bersama.

Sebetulnya percobaan jadi single fighter ini sudah saya jalani sejak 2018, dengan menjadi “man behind” campaign sebuah partai sekaligus mem-back up creative campaign seorang calon presiden. Saya yang merancang sembilan commercial campaign yang cukup gencar saat itu. Saya menjalaninya dengan dingin dan tidak menempatkan diri sebagai partisan, sehingga bisa lebih bergerak objektif.

Di sisi lain, untuk wilayah Jawa Barat, saya juga motor dari creative campaign partai lain, yang kebetulan pimpinannya adalah sahabat saya. Tentu dalam waktu yang berbeda ya, sehingga tidak terjadi conflict client.

Mengapa saat itu saya single fighter? Ya karena brand yang ditangani “politik”. Belum tentu team di company saya bisa berlaku profesional kalau haluannya beda. Sementara saya, sebelumnya bilang dulu ke client, bahwa saya profesional, karena itu saya menempatkan diri nonpartisan. Seperti ketika menangani brand Mercedes Benz, saya tidak harus memilikinya. Atau seperti meng-handle brand rokok, saya tidak harus jadi perokok karenanya. Dan client respect dengan itu.

Setelah ternyata jadi single fighter itu asyik, seperti pesilat yang bebas melanglang buana ke mana saja, maka, Januari 2022 adalah momen bulat bagi saya untuk memutuskannya.

Saya bisa lebih khusyuk dan khidmat menaruh hati saya untuk membesarkan brand, tanpa diganggu hal-hal tak esensial lain. Apalagi saat brand itu selaras dengan idealisme saya. Misal, mulai Januari 2022 ini, alhamdulillah, saya diberi kesempatan untuk mendampingi sebuah brand lokal, yang punya idealisme kuat bagi masa depan kehidupan. Ini tentu, bagi saya, lebih dari sekadar kerja campaign. Tapi ini keberpihakan pada kebaikan hidup. Insya Allah.

Sejak saya memutuskan jadi single fighter, keajaiban terus berdatangan. Saya diminta teman untuk membantu campaign dua buah brand BUMN. Dari brand canvasing sampai creative campaign.

Di awal Januari ini juga, saya dihubungi brand semen baru dan diminta untuk meng-handle campaignnya. Melihat team di dalamnya, saya yakin sebentar lagi brand ini bakal menjadi brand besar. Belum selesai di situ, dua hari lalu, Tuhan memutuskan untuk saya mendapatkan kesempatan meng-handle sebuah brand cat multinasional. Saya dikabari oleh partner, bahwa kami mendapatkan pitching yang sudah kami ikuti 3 minggu yang lalu, mengalahkan tiga agency multinasional.

Walau sebagai single fighter, saya tetap berhubungan dengan orang-orang terbaik di sekitar saya. Ada agency partner saya; ada design grafis dan art director yang support aspek visual saat saya perlukan; ada music director yang jenius, kebanggaan saya; ada client-client asyik yang menempatkan saya sebagai teman berpikir; dan ada anak-anak saya, buah hati sekaligus inspirasi saya.

Tuhan betul-betul Mahabaik. Keputusan berisiko untuk jadi single fighter ini bersambut dengan jalan terang-Nya. Saya tak perlu khawatir lagi.

Saya berterima kasih sama Cak Nun (Emha Ainun Nadjib), yang lewat kata-katanya pernah menyentil saya. Bekerjalah sebaik mungkin, katanya. Gak usah takut. Soal uang, percayakan sama Tuhan. Juga jangan banyak hitungan. “Kita bukan bekerja dan mencari rejeki pada manusia. Kita bekerja dan mencari rejeki sama Tuhan.”

Hmmm …. Kata-kata Cak Nun tak cuma selalu sedap, tapi juga menenangkan.

Eh, by the way, “Single Fighter” bagus juga kali ya jadi nama brand advertising.😄

Note: Buat calon client, kalau brand campaign Anda ingin ditangani sepenuh hati oleh seorang award winner-creative conceptor, sila buka menu contact, dan bolehlah kita bercakap-cakap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *